Katanya "Tidak sah jadi orang Medan kalau belum kuasai silat lidah yang bisa nyilet"
Kayaknya Samuel L.Jackson banyak berguru sama orang Medan ketika main film di
Pulp Fiction. sambil memaki-maki " I dare you, I double dare you, Mutharf*cker" matanya melotot besar-besar macam guli mau disentil.
Samuel tentu saja nggak pernah jadi murid orang Medan, namun
cak lihat dijalanan sana. Dari itu tukang becak, supir angkot, hingga inang-inang sambu, semua nya bercakap dengan nada 4 oktaf ke atas.
coba aja kalau
klen nggak caya. tes lah kalau nggak kata "Senggol, Bacok!" yang klen dapat.
kalau ngomongin medan, nggak akan ada habis nya, masih banyak keunikan-keunikan dari Medan. apapun ceritanya, yang paling unik itu tata cara bahasa orang Medan. Sekadar main kuis, coba ucapkan kata-kata ini (dalam hati saja) : P*kim*k, K*ny*k, B*j*n*, b*dat,l*pet, dan l*nt*ng. oh ya, dua kata terakhir adalah nama makanan. luar biasa, kuliner juga bisa jadi bahan sumpah serapah.
banyak juga kata-kata orang medan yang sesuai kosakata Indonesia. Namun, artinya jauh beda, diantaranya:
*pajak itu tempat orang jualan, kalau pasar itu jalan raya.
*kereta itu motor,karena motor itu mobil, kereta api lain lagi (kadang ini yang buat orang medan dibilang orang kaya sama orang yang diluar medan, karena rata-rata orang medan punya kereta)
*Teh itu air putih, karena teh yang
pakek gula namanya teh manis, yang nggak pakek gula itu namanya teh pahit, yang pakek es namanya manis dingin (biasanya disebut mandi)
*kalau ngisi bensin itu di galon, eh bukan bensin tapi minyak
*penumpang angkot itu namanya sewa, di medan ada 2 jenis angkutan minibus, yang buka samping itu namanya angkot, yang buka belakang namanya sudako
*pantai itu tempat wisata sungai, pantai di medan nggak perlu ada laut.
*sebenarnya masih banyak lagi
Kata-kata unik (baca-Kreatif) ini menjadi daya tarik sendiri bagi orang Medan, kalau belum lancar bisa lah kalian coba dulu ikan teri medan, eh, latihan ngomong sama tukang parkir. Kadang orang medan ini karena kreatif nya kata-kata pun banyak di coret di gang gang medan, mulai dari nama komunitas nya, nggak dikit juga yang kata-katanya cenderung keras.
Kalau rajin klen
raun-raun di Medan, pasti pernah jumpa sekali-kali tulisan
"Dilarang buang sampah disini, kecuali an**ng!" atau "Ngebut, batu terbang, nyawa melayang"
itu masih level awam, pernah ku jumpa di jalan jamin ginting, dekat-dekat arah ke simpang pos. taklimatnya sungguh religius, tapi bikin lidah tercekat
"Ya Tuhan, cabutlah nyawa orang yang membuang sampah di sini. Amin" Ahh nggak ku foto pula tulisan nya, nanti kalau lewat sana, cba lah ku
tarok fotonya.
Kalau diantara kalian orang medan, pasti ngakak atau ngasih senyum simpul sekenanya. Tapi kalau orang luar kota, katakanlah Jakarta, tentulah "peradaban" demikian bikin syok. Keras nian, jangan-jangan teroris pun keder duluan.
Oh, Medan itu bukan cuma kota sejuta genset, tapi juga kota sejuta
backing. Orang Medan paling jago anggar backing. Modal halo-halo aja, malaikat pencabut nyawa bisa didatangkan, apalagi "cuma" aparat.
Kita yang mengaku cinta Medan bisa jadi tidak merasa risih dengan audio visual yang vulgar. Tapi, sadar atau nggak, kita pun sering galak di jalanan. Enggan ngalah beri jalan. juga saling nge
-mop dengan kasar saat ada insiden, walau hanya bersenggolan spion.
atau saat tersiram becek atau masuk lubang, moncong kita tanpa sadar memuntahkan kata-kata yang di tivi bunyinya,
"Tiit"
Kayaknya kalau kurasa kata "
Ini Medan Bung, terlalu arogan. kenapa nggak kita ganti aja jadi,
Ini Baru Medan?" ahh sudahlah, nggak usah dipikirkan kali, ketawa saja lah kalian.
ya apapun ceritanya
awak senang lah dengan Medan ini, apapun itu kalau buat orang Medan maju, awak dukung.
kalau kalian yang baca ada orang luar masih belum ngerti, main-main lah ke medan, raun-raun. seminggu disini paling nggak dikit-dikit udah terbiasalah.
Catatan : tulisan ini nggak ada maksud menyindir siapapun, kejadian berdasarkan realitas. oh ya, tulisan ini cuma untuk menghibur.
Teks terinspirasi dari "Aplaus Magazine" dengan sedikit pengembangan.