Keep
It Simple Stupid (KISS) adalah slogan untuk menghargai indahnya berpikir
sederhana.
Boleh jadi ‘berpikir sederhana’ menjadi lebih
sulit dibandingkan ‘berpikir rumit’.
Berpikir sederhana memerlukan ‘keberanian’,
pemahaman terhadap masalah yang lebih baik,
dan kreatifitas tinggi. Kebanyakan orang dilatih
di sekolah untuk menjadi semakin canggih,
dan berpikir dengan cara yang semakin rumit.
Membangun mindset sederhana ini seringkali tampak bodoh, tidak asyik,tidak
keren.
Semakin
rumit semakin tidak dipahami orang semakin terlihat kita pintar,
itulah pemikiran banyak orang. Tetapi, saat menghadapi suatu masalah seringkali kita
terkecoh, sehingga walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang
ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit.
Mari kita coba lihat dalam tiga kasus di bawah ini :
1. Kasus kotak sabun
Salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang menerima
keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun yang
kosong. Dengan segera para pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke
bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah
dipak ke departemen pengiriman.
Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai
bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi
untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan segera, para teknisi bekerja keras
untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang
dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar
tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong.
Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang
dikeluarkan pun tidak sedikit. Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah
perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir
tentang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia
membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup
besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin
tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas
tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan.
2. Astronot NASA
Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka
menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena
tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan
masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar.
Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada
keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan
termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku
sampai lebih dari 300 derajat Celcius.
Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ?
Mereka menggunakan pensil ! :)
3.LIFT
Suatu hari, seorang pemilik apartemen menerima komplain dari
pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift
terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu.
Sang pemilik apartemen mengundang sejumlah pakar untuk memecahkan
masalah tersebut. Seorang pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu,
dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar kedua meminta
pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat
orang terlayani.
Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Tetapi, pakar ketiga hanya menyarankan satu hal, bahwa inti dari
komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu. Pakar tadi hanya
menyarankan kepada sang pemilik apartemen untuk menginvestasikan kaca cermin di
depan lift, supaya para pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan
‘menunggu ‘ dan merasa ‘tidak menunggu lift ‘.