PHP…
Ngomongin tentang PHP banyak nih
istilah yang beredar dalam kalangan masyarakat
PHP Hypertext Preprocessing ( Nah
ini istilah dalam Komputer )
PHP “Pemberi Harapan Pasti” ( Nah
ini istilah dalam pasangan yang udh jadian )
PHP “Pasteur Hyper Point” ( Nah
ini istilah di Jalan terusan Pasteur di Mall Giant Bandung )
PHP “Pemberi Harapan Palsu” ( Nah
ini istilah umum dlm ABG )
PHP “Perusak Hati Pria” ( Jangan
tanya ini versi siapa :3 )
Nah tapi untuk postingan kali ini
gue ngk bakal bahas yang versi computer, karna jujur gua ngk ngerti ._.V bukan
yang versi Mall Giant Bandung, karna gue anak Medan. (loh kok pakek gue gue)
suka suka dong :v
Nah postingan kali ini gue bakal
bahas yang “Pemberi Harapan Palsu”
Kita bahas mulai dari arti nya
dulu PHP = “Pemberi Harapan Palsu” yaitu, sebuah janji janji yang palsu yang
kita berikan pada seseorang, namun pada saat yang bersamaan kita memberikan
janji itu kepada orang lain yang kita anggap lebih pantas dari pada orang yang
kita janjikan pertama, dan tidak menepati janji itu.
Pertanyaan nya : “Benarkah itu
PHP ? atau kamu yang terlalu ngarep sama dia ?
Okeh mari kita bahas, biar
terkesan ngk sok tau atau biasa di sebut sotoy, gue bakal campurin dengan
pengalaman pribadi gue dan beberapa hal dari pengalaman teman gue.
Kalau menurut gue yang ngasih
harapan itu sebenarnya ngk salah, tapi kalau dipikir piker juga salah.. tapi
semua itu menurut dari pandangan kalian masing masing.
Yaudah, gue mulai ceritanya
Masa masa SMA
adalah masa masa yang indah, dimana pasti kita mengenal namanya Cinta dan lawan
jenis, saat itu gue dekat sama seorang cewe, ya bisa di bilang kami cukup dekat
dan akrab. Ngk jarang diantara kami saling saling curhat, setiap kali ada
chatting atau sms masuk selalu tertera nama dia di screen layar, rasanya senang
dan ngk pernah bosan. Singkat cerita sampai disuatu titik, hati kecil ini
menangkap sinyal sinyal rasa suka atau sayang atau apalah (Ciyeee) dan saat itu
gue mengartikan menjadi sebuah perasaan yang biasa dikenal dengan istilah “Cinta”
dan gue merasa kami saling mempunyari rasa *ini ngarep ceritanya*
Ya
ngk setiap saat sih rasanya kadang merasa lebih dari yang namanya “Teman”,
kadang hanya teman biasa, dan kadang bukan siapa siapa (baca:cuek) ya kadang
mulai timbul pertanyaan apakah dia mempunyai rasa sama seperti yang gue rasain
? atau ini hanyalah karena kedekatan seorang sahabat ? semakin hari semakin
penasaran.. sampai akhirnya dalam relung hati ini merasa sangat sesak, menuntut
untuk mengungkapkan nya, namun apa daya mulut bergetar dan tak bisa bicara (ini
sumpah alay!) semakin gue dekat semakin gue percaya diri dan pada akhirnya
salah mengartikan semua ini :’)
Yang
paling gue jengkeli saat itu dimana gue pengen ungkapin tapi malah nunda terus,
dan bodoh nya atau gila nya gue berharap suatu saat dia tau rasa gue ke dia
dengan sendiri nya…
Sampai suatu malam.. “kira kira”
begini percakapan nya
“aku boleh sampaikan sesuatu ?
tapi maaf ya sebelum nya L”
“ya ngomong aja hahahaa.. “
“ya sebenarnya aku sayang sama
kamu, dan aku punya rasa lebih dari teman, tapi aku bakal ungkapin ini diwaktu
yang tepat.. dan setelah ini aku berharap kamu ngk akan marah dan sikap kamu
ngk berubah setelah ini. “
“aduh gimana ya ? kita temenan
aja deh L”
Dan chattingan malam itu berujung
kata maaf dari gue… mendadak hati ini seperti ditusuk sadis dan sekaligus gue
lega banget!
Ya begitulah..
Kalian cukup renungkan sendiri di dalam hati, ada ngga
temen kalian yang gitu atau mungkin kalian mengalaminya? *langsung merenung*
Nah dari cerita diatas gue simpulkan beberapa hal :
- Hal yang paling ngk mengenakkan yaitu ketika kita tidak
mendapatkan hal yang kita miliki, dan mendapatkan hal yang tidak kita sukai.
- Cowo dan Cewe kalau ngk jadi pasangan berarti hanya
sebatas teman saja.
- Pemberi Harapan Palsu sebenar nya ngk salah, kita harus
tau diri, jangan menyimpulkan bahwa perasaan kita digantung selama ini, kadang
kita jangan merasa percaya diri lebih terhadap perhatian dari orang lain.
Intinya, setiap kedekatan diantara cewe dan cowo pasti
ada sebuah ketulusan diantara 2 orang tersebut kepada yang lain nya, dibalik
ketulusan sebenarnya ada hal yang kita harapkan, dan akhirnya semua tergantung “pandangan”
masing masing.
PHP susah untuk di hindari atau di bedakan, dari
pengalaman diatas gue belajar sesuatu hal.. Cintailah seseorang kepada
seseorang yang benar benar mencintaimu, namun jangan terlalu memberikan sepenuh
hati, anggap saja setengah hati, yang setengah nya kita pakai buat kemungkinan
terburuk yaitu di PHP-in. dan jika seseorang itu benar benar mencintaimu,
Berikan hati mu sepenuh nya.
Oiya Makasih udh sempetin baca postingan yang ckup
panjang ini.